Pandangan Hidup, Tanggung Jawab,
Dan
Harapan Manusia
Dosen
: Drs. Petrus Ma’na, M.Si
Oleh:
Kelompok 4
Kelompok 4
Linda Sanguluan (9336220113087)
Grace Ratuk (9336220113088)
Novita Clararencia P. (9336220113089)
Bangun Puang Langi' (9336220113091)
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2014
1.
Pandangan Hidup
Pandangan hidup
merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan
rohani.
Pandagan
hidup sering juga disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran
dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup
itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Biasanya
orang selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirundung kesusahan.
Namun bila sedang dalam keadaan senang, bahagia serta kecukupan, mereka lupa
akan pandangan hidup yang diikutinya, berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang
Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kurangnya
penghayatan pandangan hidup yang diyakini
2. Kurangya
keyakinan pandangan hidupnya
3. Kurang
memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya
4. Kurang
mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam
pandangan hidupnya
5. Atau
sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri. (Habib Mustopo, 1986)
Manuel
Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup
itu bersifat elastis. Maksundya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak
selamanya bersifat postif.
2. Tanggung Jawab
Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Macam
- macam Tangung Jawab
Menurut
sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang
pribadi. Dalam hal ini, manusia tidak luput dari kesalhan, kekliruan, baik yang
disengaja maupun tidak. Namun, ia haru bertanggung jawab atas diri pribadi
.
a.
Tanggung
Jawab Kepada Keluarga
Masyarakat terkcil ialah
keluarga,yang terdiri atas ayah-ibu dan anak. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya yang menyangkut nama baik keluarganya. Tanggung
jawab ini mencakup kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
b.
Tanggung
Jawab Kepada Masyarakat
Manusia adalah makhluk
sosial. Manusia merupakan anggota mansyarakat. Karena itu, dalam berpikir,
berperilaku, berbicara, dan sebagainya, manusia terikat oleh masyarakat.
Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
c.
Tanggung
Jawab Kepada Bangsa/Negara
Setiap manusia, setiap individual
merupakan warga suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak bertingkah
laku, ia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
Ia tidak boleh bertindak semaunya sendiri. Bila perbuatannya salah, ia harus
bertanggung jawab kepada negara.
d. Tanggung
Jawab kepada Tuhan
Manusia merupakan makhluk
ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan, manusia dapat mengembalikan diri sendiri
dengan sarana yang ada pada dirinya sendiri, yaitu pikiran, perasaan, seluruh
anggota tubuhnya dan alam sekitarnya.
Meskipun manusia menutupi
perbuatannya yang salah, misalnya hartanya, kekuasaanya, atau kekuatannya
(ancaman), ia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.
3.
Harapan Manusia
Harapan berasal
dari kata harap, artinya keinginan
terjadinya sesuatu. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya. Manusia yang tidak
mempunyai harapan berarti tak dapat diharapkan lagi. Menurut kodratnya, dalam
diri manusia ada dorongan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat itu ialah menganis, tertawa, berpikir, berkata, dan sebagainya.
Adapun dorongan kebutuhan hidup adalah dorongan untuk mencapai kebutuhan
jasmani dan rohani.
Abraham
Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, yang merupakan
lima harapan manunisa, yaitu:
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
(sulvival)
2. Harapan
untuk memperoleh keamanan (safety)
3. Harapan
untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (beloving and love)
4. Harapan
memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan
5. Harapan
untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self
actualization)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar