Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 04 Juni 2015

THS THM Ranting Paroki Maria Ratu Rosari Kare



Pelantikan Calon Anggota Wilayah Makassar Minggu, 3 Maret 2013







Foto bersama setelah latihan 3 April 2013



17 Agustus 2014






Rekoleksi dan Bakti Sosial di Pacelekkang2-3 Mei 2015






Perayaan ulang tahun Ranting Kare ke 26





Selasa, 17 Maret 2015

Santa Clara

Clara adalah seorang puteri bangsawan dari kota Assisi ltalia. la dilahirkan pada tahun 1193 dari ibu yang bernama Hortulana dan ayah bernama Favarone. Meskipun Clara tinggal di dalam kemewahan istana kedua orang tuanya, namun ia tidak tarlarut di dalamnya. Menurut kesaksian, dalam proses peresmian Clara sebagai orang kudus, suster Pacifica de Guelfuccio – sebagai saksi I – yang merupakan teman dekat Clara dan bertempat tinggal dekat rumah Clara – mengatakan bahwa Clara adalah seorang puteri yang saleh, banyak melakukan ulah tapa dan berdoa. la iuga biasa mengunjungi orang-orang miskin, memberi derma dan membawakan makanan untuk mereka.
Clara sebagai puteri bangsawan, mendapatkan pendidikan yang lazim bagi para puteri bangsawan di zaman itu. Pendidikan itu mencakup pendidikan agama, ketrampilan yang diperlukan sebagai seorang puteri bangsawan seperti: mengurus dapur rumah tangga besar, menjahit, memintal dan menyulam, juga pendidikan membaca, menulis dan bahasa Latin sebagai bahasa resmi yang digunakan pada masa itu. Seluruh pendidikan ditempuh di rumah dengan mendatangkan guru-guru. Clara seorang yang cerdas. Ini terbukti dari tulisan-tulisannya. la ternyata juga trampil. Dari kesaksian dalam proses kanonisasi, terungkap bahwa Clara biasa membuat corporal, kain penutup Altar yang kemudian dikirim ke gereja-gereja di sekitar kota Assisi. la juga membuat alba, dalmatika, bahkan pernah membuat sepatu sandal dari kulit halus khusus untuk kaki Fransiskus dari Assisi yang terluka karena Stigmata.
Clara seorang pribadi yang berani dan tegas. Ketika telah berusia sekitar 17 tahun, saat harus menentukan arah hidupnya, Clara menolak dengan tegas rencana pernikahan yang diperuntukkan baginya, Clara tidak mau menyesuaikan diri dangan pola hidup tradisional puteri bangsawan pada masa itu.
Hari Minggu Palma malam, tanggal 18 Maret 1212, merupakan saat titik balik hidup Clara. Malam itu bersama Pacifica, Clara melarikan diri dari rumah untuk memulai suatu kehidupan yang dicita-citakannya; suatu pelarian yang telah direncanakan secara matang selama satu tahun bersama Fransiskus dan yang direstui oleh uskup kota Assisi yaitu Uskup Guido. Malam itu juga di kapel kecil Portiuncula Clara menerima jubah seperti yang dikenakan olah Fransiskus beserta kawan-kawannya dan mendapat “tonsura“ para rubiah, Fransiskus sendirilah yang momotong rambut Clara dan memberinya kerudung. Untuk sementara Clara bersama Pacifica tinggal di biara Benediktines guna melindungi diri dari tindakan kekerasan ayah Clara yang ingin mengambil paksa dirinya.
Pada awal bulan Mei 1212, Clara mendapat hadiah dari Uskup Guido yakni sebuah kompleks kecil dengan gereja San Damiano yang terletak kurang lebih satu kilometer jauhnya dari kota Assisi. Setelah menempati kompleks kecil di San Damiano itu, Clara dan para saudari menerima dari Fransiskus petunjuk/pedoman tentang pola hidup injili yang mau diikuti. Sejak Clara menempati biara kecil itu Allah terus menambah jumlah saudari-saudari di San Damiano. Tercatat pada tahun 1233 jumlah penghuni San Damiano mencapai 50 orang.
Pada tahun 1215/1216 Clara mengajukan kepada Paus Innocentius III suatu “Privilegium” (hak istimewa) untuk tidak memiliki harta milik tetap, maksudnya sabagai jaminan hidup bagi Clara dan para saudarinya. Pormohonan Clara tersebut dikabulkan oleh Paus Innocentius III. Berdasarkan “Privilegium Paupertatis” ini Clara dan kelompoknya yang belum memiliki Anggaran Dasar telah diakui sebagai suatu lembaga di dalam tata hukum Gereja. Dengan cara demikian Clara dapat melaksanakan cara hidup yang dicita-citakan dengan berpedoman “Pola Dasar Hidup” karangan Fransiskus dan “Privilegium Paupertatis” yang diterimanya.
Pada tahun 1219, ciri gaya hidup kelompok Clara yang lain dipertegas. Secara resmi San Damiano menerima pingitan. Praktek itu sebelumnya sudah ada, tetapi secara hukum dipertegas. Sejak semula Clara memilih gaya hidup kontemplatif dan dalam kerangka hidup kontemplatif itu ia mau mewujudkan cita-citanya, Ia mau menjadi Hati dan Jantung Gereja, penggerak dari dalam dan sumber hidup. Sejak semula Clara menyadari diri sebagai “pembantu Allah” dan “penopang Gereja.” Dengan caranya sendiri ia mau memberikan sumbangannya kepada seluruh umat Allah.
Pada tahun 1227 Kardinal Hugolinus, sahabat dan pendukung Clara dipilih menjadi Paus dengan nama Gregorius IX (tahun 1227-1241). Segera Clara mengajukan permohonan, agar “Privilegium Paupertatis” diteguhkan kembali secara tertulis. Clara ingin sejak awal mengamankan mutiara itu. Pada tanggal 25 Mei - 17 Juli 1228, Gregorius IX tinggal di Perugia dan Assisi. Pada tahun itu, di Perugia, Gregorius mengabulkan permohonan Clara. Paus Gregorius IX menyalin surat Paus Innocentius lll, tetapi dengan mempersingkatnya sedikit. Beliau tetap prihatin kalau-kalau kemiskinan seperti dicita-citakan Clara kurang realistis, apalagi mengingat situasi sosio-politik masa itu yang memang kurang mantap dan aman. Maka Paus tetap merasa perlu memberi jaminan hidup bagi kelompok di San Damiano. Beliau menawarkan kepada Clara harta milik tetap (tanah, kebun anggur, dll.) serta bersedia memberikan dispensasi, kalau mereka merasa diri terikat pada janji mereka dahulu.
Namun Clara menjawab dengan tegas dan sekaligus menyingkapkan dasar terdalam bagi kemiskinan yang diinginkannya. Ia menegaskan: “Kami tidak ingin sama sekali dibebaskan dari hal mengikuti jejak Kristus.”
Clara menyadari cita-cita dasariahnya dapat “terancam” dari pihak pimpinan tertinggi dalam Gereja. Clara juga tidak dapat menaruh terlalu banyak kepercayaan pada Saudara-Saudara Dina. Sebab pengikut-pengikut Fransiskus terus bertikai satu-sama lain mengenai gaya hidup. Ada sejumlah saudara yang ingin meneruskan gaya hidup semula, yang mengandalkan kemiskinan mutlak, tatapi ada juga sekelompk saudara yang mendukung perkembangan ordo ke arah memperlunak praktek kemiskinan yang dihayati dan dijalani Fransiskus.
Dalam situasi semacam itu Clara merasa perlu menyusun Anggaran Dasarnya sendiri dan mengusahakan pengesahan oleh takhta apostolik. Hal ini samakin mendesak oleh karena penyakit Clara semakin parah. Pada tahun 1250, ia mengalami masa kritis, sehingga sudah diberi sakramen pengurapan orang sakit. Memang Clara menjadi sedikit lebih baik, akan tetapi jelaslah bahwa hidupnya tidak lama lagi. Selanjutnya Clara hampir terus menerus berbaring di tempat tidurnya.
Sekitar tahun 1251 Clara selesai menyusun Anggaran Dasarnya sendiri, yang mungkin sudah mulai disusun sajak tahun 1247. Anggaran Dasar Clara itu merupakan gabungan dari saduran Anggaran Dasar Fransiskus (th. 1221 dan 1223), beberapa dokumen dasariah (Pola Dasar Hidup, Wasiat Fransiskus, Privilegium Paupartatis) dan aturan-aturan yang disadur seperlunya dari konstitusi-konstitusi Paus Hugolinus dan Paus lnnocentius IV; ditambah beberapa hal dari pengalaman hidup Clara sendiri. Keseluruhan Anggaran Dasar itu disusun Clara dengan memakai latar belakang kebiasaan-kebiasaan yang ada di biara kecil San Damiano. Oleh karena Clara memanfaatkan berbagai dokumen rasmi yang telah disahkan, maka Anggaran Dasar Clara itu dapat diterima oleh para ahli hukum Paus.
Selain menyusun Anggaran Dasar, ia juga menuangkan dengan utuh, panjang lebar dan terperinci mengenai panggilan dan cita-citanya ke dalam dokumen yang disebut sebagai wasiatnya. Di dalam wasiat inilah justru terungkap kepribadian Clara yang matang dan merupakan warisan bagi para saudarinya dan melalui mereka diwariskan kepada seluruh umat Allah yang selalu bergumul dangan lnjil Yesus Kristus.
Pada tahun 1252 Clara sakit parah lagi. Sewaktu ia mendapat kunjungan dari Kardinal Raynaldus dan menerima komuni dari tangan beliau, Clara meminta agar beliau sebagai kuasa Paus mensahkan Anggaran Dasarnya. Permohonan ini diterima oleh Kardinal. Meskipun Clara terhibur oleh hal itu, namun ia merasa belum aman seluruhnya.
Seakan suatu kebetulan bahwa Paus Innocentius IV dengan para pengiringnya tinggal di Perugia dan Assisi; dan ketika Paus mendengar tentang sakit Clara, Paus mengunjunginya sampai dua kali. Kunjungan Paus ini dimanfaatkan Clara untuk memohon pengesahan Anggaran Dasarnya. Pada tanggal 9 Agustus 1253, permohonan Clara secara lisan dikabulkan Sri Paus. Segera dokumen resmi disusun oleh para pegawai Paus di Perugia. Pada hari berikutnya yakni pada hari peringatan Santo Laurentius – Martir (10 Agustus) dokumen itu dihantar oleh seorang Saudara Dina ke biara San Damiano. Dengan rasa gembira dan puas Clara mencium dokumen itu yang merupakan hasil perjuangannya selama empat puluh tahun. Pada tanggal 11 Agustus 1253, Clara dengan hati tenang beralih kepada Mempelai Surgawinya.
Paus Innocetius IV dengan seluruh pengiringnya datang menghantar jenazah Clara ke gereja St. Giorgio di Assisi, untuk dimakamkan di situ. Pada tahun 1260 jenazah Clara dipindahkan ke Basilika St.Chiara di Assisi. Atas nama para saudari di San Damiano sepucuk surat mengenai hal tersebut diedarkan kepada semua saudari Ordo San Damiano yang telah terpencar di mana-mana (sekarang Ordo Santa Clara). Ketika Clara meninggal dunia telah ada sekitar 120 biara yang berorientasi kepada biara San Damiano.

Tampak depan Basilika Santa Clara/Chiara di Assisi. Di dalamnya terdapat Kapel San Damiano.
Pada tahun 1255 Clara diresmikan sebagai orang kudus oleh kardinal Raynaldus — sahabat dan pendukung penuh Clara — yang telah menjadi Paus Alexander IV (tahun 1254-1261).

Tubuh St.Clara tetap utuh walaupun sudah wafat dan disimpan di dalam Basilika Santa Clara di Assisi.



Novena Tiga Kali Salam Maria

Sebelum berdoa bersihkan hati dan pikiran, bisa melakukan bersih badan ( mandi , cuci muka, kaki ) yang utama adalah siapkan hati dan pikiran kita untuk mendaraskan novena ini.
Mungkin ada yang bertanya kenapa ada air minum putih ( yg tidak ingin ada air putih juga tidak apa-apa ) gunanya air putih selesai kita berdoa, bisa digunakan untuk air berkat. Misalnya untuk langsung di minum, untuk di campur dengan air minum keluarga, di percikan ke dalam rumah atau luar, atau di berikan kepada yg menderita sakit baik di minum atau di oleskan.
Bagaimana ujud doa novena kita? Ujud doa kita adalah permohohan yang selaras dengan kehendak Bapa di surga. yang sekiranya dapat kita raih dengan usaha dan doa.Dibacakan berulang kali dalam permohonan doa Novena kita.
Kenapa mesti pagi hari? Karena pagi hari adalah waktu yang paling tenang dan damai untuk mendaraskan doa, beban-beban hidup siang hari masing tertidur, kedamaian hati masih melingkupi, dan konsentrasi berdoa lebih mantap. Apabila anda tidak bisa serentak dan bersama jam 6 pagi juga tidak apa-apa, tetapi karena kebanyakan umat melakukan bersamaan jam 6 pagi akan lebih mantap berdoa bersama 100.000 orang.
Sebelum tanggal 02/10/2010 adalah waktu kita berdoa serentak jam 06.00 pagi WIB. Bagi anda yang ingin berdoa silahkan mengikuti cara berikut ini:
Buatlah tanda salib
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:JrQ4urHKYSfP4M:http://mbahjustinus.files.wordpress.com/2009/08/1e1fa350.jpg
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.
Syahadat Para Rasul
Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi;
dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita;
yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus;
disalibkan, wafat dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa;
dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang Kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal,
Amin.
Bapa Kami
Bapa Kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Amin.
Salam Maria
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan serta-Mu,
terpujilah Engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuh-Mu, Yesus.
Santa Maria, Bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati,
Amin.
Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad,
Amin.
Terpujilah …
Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef,
sekarang dan selama-lamanya.
Kemudian di lanjutkan doa Novena 3 Salam Maria
NOVENA TIGA SALAM MARIA
Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Puteramu.
Baik keluhuran Tuhan, penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar sesuai dengan kehendak Puteramu, dengan sangat aku mohon, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tak akan menolakmu.
Pengharapanku yang besar ini, berdasarkan atas kuasa yang tak terbatas yang dianugerahkan oleh Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu itu, aku berdoa bersama dengan St.Mechtildis yang kau beritahukan tentang kebaikan doa “Tiga Salam Maria”, yang sangat besar manfaatnya itu.
(Salam Maria……..3x) di lanjutkan ujub doa kita (……ujub doa……………)
Perawan Suci yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Sabda Allah tinggal padamu, engkau dianugerahi pengetahuan Ilahi yang tak terhingga oleh Puteramu, sebagai makhluk yang paling sempurna untuk dapat menerimanya.
Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapin ini, betapa besar pengharapanku akan pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan kebaikan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda dapat menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk terkabulnya permohonanku ini.
O Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Puteramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.
Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi “Tiga Salam Maria” aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu
(Salam Maria……..3x)di lanjutkan ujub doa kita (…..ujub doa sama dengan yg 1…………….)
O Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda Kerahiman Sejati yang akhir-akhir ini disebut sebagai “Bunda yang penuh belas kasih”, aku datang padamu, memohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besar pula belas kasihmu kepadaku.
Aku tahu, bahwa aku tidak pantas mendapat karunia itu. Sebab seringkali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Puteramu yang kudus itu. Betapapun besarnya kesalahanku, namun aku sangat menyesal telah melukai Hati Kudus Yesus dan hatikudusmu.
Engkau memperkenalkan diri sebagai “Bunda para pendosa yang bertobat” kepada St. Brigita, maka ampunilah kiranya segala kurang rasa terima kasihku padamu. Ingatlah akan keluhuran Puteramu saja serta kerahiman dan kebaikan hatimu yang terpancar dengan mengabulkan permohonanku ini melalui perantaraan Puteramu.
O Bunda, Perawan yang penuh kebaikan serta lembut dan manis, belum pernah ada orang yang datang padamu dan memohon pertolongamu engkau biarkan begitu saja. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku berharap dengan sangat, agar aku dianugerahi Roh Kudus. Dan demi keluhuranmu, bersama St. Alfonsus Ligouri, rasul kerahimanmu serta pengajar devosi “Tiga Salam Maria”, aku berdoa untuk menghormati kerahimanmu dan kebaikanmu.
(Salam Maria……..3x)di lanjutkan ujub doa kita (……..ujub doa sama dengan yg 1………….)

Catatan Tambahan
* Sebaiknya ditambahkan doa: “Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat”
* Jika permohonan anda mengenai perkara besar dan penting, hendaklah melakukan novena ini tiga kali berturut-turut
* Berjanjilah pada Bunda Maria:
o Setiap pagi dan sore setia berdoa “Salam Maria”
o Mengumumkannya kalau permohonan anda itu telah dikabulkan , sebagai tanda terima kasih dan penghormatan kepada Bunda Maria yang tersuci.


Koronka Kepada Kerahiman Ilahi


Beberapa bulan lalu di Bunda Penolong Abadi ini diberi penjelasan singkat
mengenai KORONKA KEPADA KERAHIMAN ILAHI.
Karena selama Novena kepada Kerahiman Ilahi dipakai doa KORONKA,
maka penjelasan yang sama disajikan sekali lagi di bawah ini...
Koronka ialah doa yang disampaikan Tuhan Yesus kepada Santa Faustina.
Doa ini sudah disahkan oleh pimpinan Gereja seluruh dunia.
Untuk mendaraskannya, cukuplah dipakai rosario biasa.
Pada awal doa ini, ucapkanlah
1 kali BAPA KAMI,
1 kali SALAM MARIA,
dan 1 kali AKU PERCAYA.
Setelah itu berdoalah: >

BAPA YANG KEKAL,
KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU
TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-ALLAHAN
PUTRA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS
SEBAGAI PENDAMAIAN UNTUK DOSA KAMI
DAN DOSA SELURUH DUNIA.  
[Perhatikanlah baik-baik kata doa tadi, khususnya dua barisnya terakhir.
Inilah versi doa yang benar! Rumus ini tidak boleh diubah-ubah
ataupun ditambah/dikurangi. Mari kita menghormati Tuhan
yang menyampaikan doa ini kepada Santa Faustina sendiri.]
Setelah itu (pada 10 butir pertama "Salam Maria" dalam rosario)
ucapkanlah 10 kali doa berikut ini:
DEMI SENGSARA YESUS YANG PEDIH,
TUNJUKKANLAH BELAS KASIH-MU
KEPADA KAMI DAN SELURUH DUNIA.
Sehabis ini, ucapkanlah kembali BAPA YANG KEKAL
(pada butir "Bapa kami" dalam rosario)
dan teruskanlah dengan 10 butir kedua
(lalu ketiga, keempat, kelima) "Salam Maria" dalam rosario  
doa  DEMI SENGSARA.... yang tadi.
Lakukanlah ini sampai selesai.
Pada akhir doa KORONKA, ucapkanlah 3 kali doa ini:
ALLAH YANG KUDUS,
KUDUS DAN BERKUASA,
KUDUS DAN KEKAL,
KASIHANILAH KAMI DAN SELURUH DUNIA.

Doa ini ditujukan kepada Allah Bapa
dengan pengantaraan sengsara Tuhan Yesus.
Doa ini dapat diucapkan kapan saja, di mana saja.
Dalam segala ujud: mohon pengampunan, kesembuhan, pekerjaan....
asal doanya selaras dengan kehendak Allah.

Kalau Koronka didoakan pada Jam Kerahiman (pkl. 15:00),
hendaknya ditempatkan pada akhir doa.
Jadi, jangan mulai Jam Kerahiman dengan Koronka.
Sebab Jam Kerahiman ialah waktu khusus
untuk memuliakan Yesus di salib, merenungkan sengsara-Nya
dan mohon kerahiman-Nya bagi seluruh dunia,
khususnya bagi para pendosa.
Koronka sendiri selalu ditujukan kepada Allah Bapa
demi sengsara Yesus